Selasa, 22 Desember 2015

Cinta Tanpa Syarat

Sepuluh tahun lalu, senior saya, seorang wartawan berusia 60 tahun. Ibunya yang kala itu berusia 80 tahun lebih dirawat di rumah sakit.

Suatu malam, kawan saya itu menunggui ibunya. Dia tertidur pulas di kursi panjang di ruang rawat. Di luar, cuaca hujan dan dingin. Tiba-tiba...sang ibu turun dari ranjang rawatnya. Dia tertatih-tatih jalan menuju sofa tempat sang anak pulas. Diselimutinya anaknya itu dengan selimut yang seharusnya untuk pasien itu. Dia kembali ke ranjang rawat, tidur tanpa selimut. 

Meski usia kawan itu 60 tahun dan sudah jadi kakek, anak adalah tetap anak. Pagi hari, kawan saya bangun dengan kaget, karena dia sudah diselimuti. Sang ibu tak lama wafat.
 

Dua puluh tahun lalu, seorang kawan (pria, waktu itu berumur 30-an) terkena kanker paru-paru. Sang ibu menemaninya di rumah sakit. Ketika anaknya itu buang air kecil atau air besar, dengan tak sungkan ibu itu membersihkan anusnya, mengelap penisnya. 

Saya menyela ,"saya bantu bu!" Jawab beliau : "Wios, da sanaos tos 30 yuswa na, da asa budak keneh we (tak apa-apa, meski usianya sudah 30, rasanya dia masih anak kecil). Sahabat saya itu meninggal.
 

Cinta ibu, adalah cinta tanpa syarat...
Pintu surga terbuka lebar untuk para ibu...

Selamat Hari Ibu...

Budhiana Kartawijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar