Selasa, 21 September 2010

Batik Corak Sea Games

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Malarangeng meluncurkan secara resmi batik bercorak cabang olah raga yang akan dipertandingkan pada SEA Games 2011 mendatang.

Selain meluncurkan batik karya dari desainer Jaja Sutrija itu, Menpora secara resmi juga meluncurkan desain kaos Pusaka Merah Putih yang akan beredar selama SEA Games berlangsung.

"Desain batik dan kaos cukup menarik dan telah mampu menunjukkan indentitas bangsa," katanya di sela peluncurkan yang bertepatan dengan pembukaan Pekan Haornas di halaman Kemenpora Jakarta, Senin.

Batik bercorak cabang olah raga yang dipertandingkan dalam SEA Games 2011 terdiri dari 40 macam. Pada peluncuran secara resmi corak batik yang ditampilkan oleh model sebanyak tujuh macam yaitu sepak bola, golf, bola basket, lari, balap sepeda, panahan, dan tenis.

Untuk kaos Pusaka Merah Putih yang merupakan karya dari Weni Indrawan berjumlah lima macam di antaranya bergambar cabang olah raga, pahlawan nasional dan bercorak tulisan "I Love Indonesia".

Menurut dia, SEA Games 2011 yang digelar di Tanah Air merupakan hajatan besar yang harus disukseskan. Untuk itu pihaknya menghimbau kepada semua pihak untuk ikut mensukseskan evant dua tahunan tersebut.

"Ini adalah peluang kita untuk menjadi juara umum. Jadi kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik," katanya.

SEA Games 2011 sesuai dengan rencana akan digelar di dua tempat yaitu Sumatra Selatan dan Jakarta. Adapun pelaksanaannya diperkirakan berlangsung 11 November 2011.

Untuk mempersiapkan atlet yang akan diturunkan di SEA Games 2011 mendatang, pemerintah dan KONI/KOI telah menyiapkan jauh-jauh hari yaitu melalui Program Indonesia Emas (PRIMA).

Pada program itu seluruh atlet yang diproyeksikan turun di SEA Games telah digembleng oleh pelatih-pelatih handal baik dari dalam dan luar negeri. Bahkan seluruh atlet juga digembleng di markas Kopassus di Batujajar Bandung, Jawa Barat.


sumber: rumahbatik.com



Selasa, 07 September 2010

Label Batik Masih Sulit Diterapkan

Pemerintah sulit menerapkan labelisasi batik. "Setelah dibahas, ternyata implementasi label batik tidak mudah," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai peluncuran Portal Indonesia Kreatif di Jakarta, Rabu (23/6).

Menurut Mari Elka, tidak hanya pemerintah Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga menyatakan penerapan label batik sulit. Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah ketika kain batik yang ukurannya sangat panjang hanya akan diberi satu label.

Padahal, kain batik bisa diubah menjadi pakaian atau sarung. "Saat ini, kami mencari cara agar label bisa diterapkan. Apakah ditempelkan di baju atau lainnya," ujar Mari Elka. "Kalau sudah ada label, akan jelas jenis batik tulis, cap, atau produk tekstil."

Ide pemberian label pada batik sudah tercetus sejak beberapa tahun lalu. Penerapan label untuk membedakan batik tulis dengan produk garmen bermotif batik. Pelabelan juga bertujuan untuk memberi perlindungan kepada produsen atau pengrajin.

Dengan adanya label, hasil kaya pengrajin batik bisa lebih dihargai dibandingkan sekedar produk garmen biasa. Selain itu, konsumen pun terlindungi karena tidak bisa tertipu saat membeli batik tulis yang harganya relatif lebih mahal ketimbang batik cap.

Labelisasi batik rencananya diterapkan mulai tahun lalu. Rencana penerapannya kemudian diundur hingga Mei tahun ini. Setelah mengetahui implementasi label masih sulit, penerapan aturan kembali diundur. Pemerintah pun belum menetapkan target pemberlakuan aturan ini.


sumber: rumahbatik.com
foto: koleksi pribadi

Jumat, 03 September 2010

Busway Batik

Dinas Perhubungan Kota Surakarta meluncurkan fasilitas layanan transportasi umum Solo Batik Trans, Rabu (1/9). Layanan transportasi perkotaan berjenis bus rapid transit itu nantinya akan menjadi bus kota tercanggih di Indonesia.

Pada tahap awal, mereka baru mengoperasikan delapan unit armada dari 15 armada yang dimiliki. Bus yang merupakan sumbangan dari Kementerian Perhubungan tersebut dioperasikan oleh Perusahaan Umum Damri Unit Bus Kota Surakarta.

"Nantinya semua armada akan dioperasikan secara bertahap," kata Kepala Dinas Pehubungan Kota Surakarta, Yosca Herman Soedrajad.

Seperti bus rapid transit yang berada di kota lain, Solo Batik Trans hanya akan berhenti di halte-halte tertentu. Bus tersebut bakal melintas dari terminal Palur hingga terminal Kartasura, dengan jarak sekitar 19 kilometer. Selama belintasi rute tersebut, Bus Rapid Transit akan menyinggahi 35 halte.

Untuk melintasi rute tersebut, Solo Batik Trans hanya membutuhkan waktu tempuh selama 35 menit. Waktu tempuh tersebut jauh lebih cepat dibanding bus kota biasa, yang memiliki waktu tempuh hingga satu jam.

Menurut Herman, pengoperasian Solo Batik Trans tersebut diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas di Kota Surakarta. "Selama ini masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi akibat minimnya kenyamanan alat transportasi umum," kata Herman. Dia yakin, banyak pengguna kendaraan pribadi yang bakal beralih ke Solo Batik Trans.

Dia juga yakin, kehadiran Solo Batik Trans tersebut tidak akan mematikan bus kota lain. "Sebab harga tiketnya sedikit lebih mahal," kata Herman. Namun dia berharap, pengusaha bus kota lain dapat memperbaiki fasilitas armadanya sehingga mampu setara dengan Solo Batik Trans, terutama dari segi ketepatan waktu.

Terpisah, Manager Perusahaan Umum Damri Unit Bus Kota Surakarta, Irwanto yakin jika pengoperasian Solo Batik Trans akan mendapat sambutan baik dari masyarakat. Selama ini, pihaknya juga telah mengoperasikan bus kota kelas eksekutif.

"Penumpang selalu penuh," kata Irwanto. Saat ini, penumpang yang menumpang Solo Batik Trans masih diharuskan membeli tiket.


sumber: RumahBatik.com