Senin, 04 Februari 2008

Personal Value

"Pak, datang ya di ruko pak Jaja (sebut saja begitu) malam ini?" pinta tetangga saya pada suatu hari.

"Ada acara apa pak?" tanya saya.

"Ada diskusi tentang peluang bisnis bagus," jawabnya.

Dari jawabannya saya langsung bisa menebak kalau tetangga ini sedang menawarkan salah satu produk mlm. Dia pun membenarkan.

"Maaf pak saya tidak cocok dengan bisnis model seperti itu," jawab saya berusaha menolak ajakannya. Sekarang ini saya memang sedang belajar berkata lugas jika ingin menolak sebuah ajakan.

Jawaban yang saya berikan ternyata tidak memuaskan tetangga saya. Dia masih terus berusaha mengajak saya datang ke pertemuan. Saya pun berusaha dengan halus menolak ajakannya.

"Saya tidak cocok dengan model bisnis seperti itu," saya berusaha menjelaskan.

"Semua orang cocok untuk bisnis ini," jawab tetangga saya.

Akhirnya kami pun terlibat pembicaraan mengenai tipe orang dan bisnis apa yang cocok dengan tipe tersebut. Dan mau tidak mau saya akhirnya berbicara mengenai 8 tipe manusia menurut Roger Hamilton (padahal saya baru ikut preview gratisnya, belum pernah ikut seminarnya). "Orang yang tipenya star cocok untuk menjadi leader mlm," kata saya. "Saya kan termasuk orang yang agak introvert, jadi kurang pas dan tidak cocok kalau harus membujuk orang lain secara langsung," saya menambahkan.

Saya pun juga mengatakan bukannya belum pernah mencoba tapi sudah beberapa mlm saya coba. Hasilnya saya tidak bisa menikmati pekerjaan tersebut. Saya merasa tertekan kalau berusaha mengajak seseorang. Apapun pekerjaannya kalau kita tidak bisa menikmati hasilnya pasti tidak akan maksimal.

Kami pun akhirnya sepakat untuk tidak sepakat. Sang tetangga tidak melanjutkan lagi ajakannya. Meski dia tidak setuju dengan argumentasi saya tapi bisa menerima alasan saya.

Rabu minggu lalu di Smart FM ada yang menarik. RedPyramid, sebuah lembaga konsultan SDM berbicara mengenai personal value. Setiap orang mempunyai personal value. Kalau personal value kita tidak menyukai resiko, ya jangan berbisnis. Bisnis identik dengan resiko. Kalau hanya ingin aman sebaiknya jadi karyawan yang baik, bekerja yang baik, dan tidak macam-macam. Meski kenyataannya orang yang hanya cari aman biasanya posisinya paling tidak aman.

"Selaraskan personal value kita dengan pekerjaan atau bisnis yang akan digeluti," nasehat RedPyramid. Kalau kita menyukai tantangan pilihlah bisnis yang belum pernah digeluti orang lain. Kalau anda tipe gigih maka bisnis yang cocok adalah yang punya tingkat kesulitan tinggi tapi menjanjikan profit yang bagus.

Apakah orang-orang introvert, tidak suka keramaian, tidak suka gaul adalah tipe yang susah dengan kesuksesan?

Warren Buffet adalah orang terkaya no.2 di dunia setelah Bill Gates. Kalau harta Bill Gates 46,5 miliar dollar maka kekayaan Buffet 'cuma' 44 miliar dollar. Yang menarik adalah Buffet introvert, menyendiri, tidak suka gaul, menghindari keramaian.

Buffet, 77 tahun, ketika ditanya apa yang akan dilakukannya 10 tahun ke depan dia menjawab, "Saya akan melakukan persis dengan apa yang saya lakukan sekarang karena yang saya lakukan sekarang persis dengan apa yang saya sukai."

Selaraskan personal value dengan pekerjaan kita....

1 komentar:

  1. Mungkin dengan kata lain pilih basic kerja yang sesuai passion kita,ya Pak.

    Mbaca post bapak ada 2 kemiripan sifat ternyata kita :
    1. Introvert
    2. berkali-kali coba MLM ga pernah sukses, dan secara sadar saya yakini ternyata passion saya bukan disitu.

    Sukses Pak,
    Eka
    http://www.pernik-unikdiary.blogspot.com

    BalasHapus