Minggu lalu saya ditelepon oleh seorang staf salah satu bank penerbit kartu kredit. Setelah berbasa basi sebentar dia langsung pada pokok persoalan.
"Pak Abduh baru saja menutup kartu Visa mini, betul pak?
"Iya betul karena saya tidak pernah pakai kartu itu," jawab saya.
"Khusus untuk bapak kami beri penawaran khusus. Kalau Visa mini nya diaktifkan lagi, bapak kami beri free iuran tahunan selama 2 tahun. Setuju, pak?
"Maaf mbak. Nggak usah lah. Saya kan masih punya yang MasterCard."
Jawaban saya ternyata tidak menyurutkan niat sang karyawan untuk terus membujuk saya. Kami terlibat pembicaraan cukup lama. Dia terus membujuk, pokoknya saya hanya bilang 'oke' maka semua beres. "Kalau bapak nggak ingin pakai ya simpan saja Visa nya. Yang penting bapak aktifkan lagi," dia masih terus membujuk.
Saya masih terus bertahan kalau saya memang tidak ingin mengaktifkan lagi kartu itu. Saya merasa satu kartu sudah cukup.
"Jadi bapak benar-benar tidak ingin mengaktifkan lagi Visa nya?"
"Betul saya sudah mantap ditutup saja."
Rupanya pembicaraan belum berhenti di sini. Dia masih punya penawaran lagi. "Bapak dulu pernah punya kartu tambahan buat istri ya pak?"
"Betul mbak tapi sudah lama saya tutup. Alasannya sama, kartunya nggak pernah saya pakai," jawab saya.
"Bagaimana kalau kartu tambahan buat istri diaktifkan lagi, kami bebaskan iuran tahunan untuk kartu tambahan seumur hidup?"
Menurut saya penawaran ini sebenarnya sulit untuk ditolak tapi bagi saya tidak ada bedanya. Saya tetap tidak mau mengaktifkan lagi.
Ternyata dia masih punya satu penawaran 'gila' yang tidak mungkin ditolak.
"Bagaimana kalau kartu utama dan kartu tambahan bapak kami bebaskan iuran tahunan seumur hidup. Syaratnya kartu tambahannya diaktifkam lagi?"
Di sini lah saya merasa 'gila' kalau menolak tawaran ini... :)
wah gimana caranya ya.. bisa ngga kita minta yang free seperti itu juga..
BalasHapustrims mas..
hari