Senin, 01 Oktober 2007

Kepercayaan

Pagi tadi ada sms ke istri saya, "Bu saya mau datang ke tempat Ibu sekarang. Saya mau kembalikan Busana Limited-nya. Tks."

"Silakan bu, saya tunggu," balas istri saya.

Cuplikan sms di atas tidak terjadi sekali ini saja. Ya, kami harus konsisten dengan janji yang telah dibuat, janji bahwa pakaian yang dibeli bisa dikembalikan lagi dan uang juga dikembalikan. Sukur-sukur kalau buyer hanya mau tukar model saja alias statusnya tidak retur uang.

Kami memang menjanjikan kalau uang bisa dikembalikan bagi siapa pun yang membeli produk kami. Penawaran ini sebenarnya bukan istimewa. Untuk penawaran seperti ini saya sebenarnya termasuk follower. Ada banyak teman dan orang lain telah melakuka penawaran serupa.

Yang membuat berbeda adalah saya tidak menjanjikan 30 hari uang bisa kembali tapi "hanya" 15 hari (dihitung sejak barang diterima). Kok berani-beraninya memberi garansi yang lebih rendah? Betul, karena kami juga memberi janji dalam bentuk lain, yaitu semua produk kami always Limited Edition. Semua busana kami dibuat sangat terbatas. Kami memilih memperbanyak item dengan jumlah per-item tidak banyak. Jadi kami dituntut untuk terus memperbarui model-model busana.

Jadi masuk akal kalau garansi yang kami berikan tidak bisa 30 hari karena model baru terus muncul. Sebuah produk cepat menjadi out of date. Jadi pertimbangannya bukan karena kami takut tidak bisa mengembalikan uang tapi lebih kepada upaya untuk mempercepat perputaran produk.

Kiat ini ternyata bisa diterima pasar, terbukti dari adanya pesanan yang terus kepada kami. memang ada yang mengembalikan produk dengan uang tapi jumlahnya tidak signifikan dibanding dengan yang tidak mengembalikan.

Beberapa hari lalu ada teman yang menegur cara kami menjalankan usaha ini, "Bagaimana kalau buyer sebenarnya sudah lebih 15 hari tapi ngakunya belum 15 hari? Bagaimana kalau ada produk yg ternyata cacat dan mereka tidak ngaku membikin cacat? Mengapa tidak ada klausul 'syarat dan kondisi berlaku'? dan sebagainya...

"Wah kalau belum-belum saya sudah pakai klausul yang jlimet seperti itu, lalu kapan dong usaha ini bisa jalan. Kalau pun ada kasus seperti yang dikhawatirkan, bisnis itu kan bisa dinegosiasikan, dibicarakan," jawab saya.

Ternyata kekhawatiran itu tidak pernah terjadi. Alhamdulillah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar