Kamis, 22 November 2007

Latar Belakang

Ada sebuah kisah nyata. Kisah ini diceritakan oleh James Gwee ketika menjawab pertanyaan seseorang yang merasa langkahnya tidak mendapat dukungan keluarga dan lingkungannya.

Ada sepasang kakak beradik ketika dewasa ternyata menjalani kehidupan yang sangat bertolak belakang. Sang kakak adalah seorang pengusaha sukses, bisnisnya berkembang pesat, kesibukannya tiada henti, sering diminta berbicara di berbagai forum, dan sangat dihormati oleh banyak kalangan.

Ketika ditanya apa resep kesuksesannya, dia menjawab, "Saya berasal dari keluarga miskin, orang tua saya bercerai ketika saya masih kecil, ayah saya seorang pemabuk, penjudi, perilakunya kasar, suka memukul, malas bekerja. Ibu saya lah yang menghidupi saya dan adik. Nah, saya tidak ingin mengalami peristiwa itu lagi. Saya ingin kaya, saya benci pemabuk, dan saya menginginkan keluarga yang bahagia."

Sebaliknya, kehidupan sang adik sungguh tragis. Dia menjadi pemabuk, suka judi, madat, malas, tanpa harapan masa depan. Ketika ditanya mengapa dia melakukan ini semua, jawabnya, "Saya berasal dari keluarga miskin, orang tua saya bercerai ketika saya masih kecil, ayah saya seorang pemabuk, penjudi, perilakunya kasar, suka memukul, malas bekerja. Ibu saya lah yang menghidupi kami."

"Jadi apa yang bisa saya harapkan dari latar belakang keluarga yang berantakan ini. Saya menjadi berantakan karena nasib saya memang sudah begini," tambah sang adik.

Menarik. Dengan latar belakang yang sama persis hasilnya bisa sangat berbeda. Cara pandang berbeda ternyata bisa menghasilkan output yang bertolak belakang. Semua terserah kepada masing-masing orang bagaimana mesti menyikapi latar belakang yang dimilikinya. Mario Teguh bilang, keberhasilan atau kegagalan karena sikap mental, bukan karena kapasitas mental. Berapa banyak orang yang punya pendidikan tinggi tapi bermental pengemis. Sebaliknya tidak sedikit yang pendidikannya pas-pasan tapi jadi juragan besar.

Yang menjadi pertanyaan, kalau kita sudah bisa menentukan cara pandang positif, bagaimana cara mempraktekkan sehingga bisa menjadi kenyataan?

"Pilih lah lingkungan yang pas untuk mendukung cara pandang kita. Ibaratnya kalau ingin berhenti merokok ya jauhilah para perokok," kata orang bijak.

Kalau ingin jadi pengusaha sukses ya masuklah komunitas pengusaha. Kalau ingin jadi karyawan cemerlang, ikutlah gathering-gathering yang diadakan para General Manager.

"Kalau ingin mempelajari batik gimana? Ya... dekatilah produsennya, hehe :)

1 komentar:

  1. Huahaha... mas Abduh ini bisa aja!
    Kalo mau belajar batik ya datang aja ke mas Abduh, gitu aja kok repot :)
    Njenengan memang luar biasa, tulisan anda enak dibaca dan.. serba batik! Siiip mbul!
    Hidup mas Abduh, hidup batik!!!

    Sukses selalu ya mas!
    Ramli - Nigeria

    BalasHapus