Senang-susah, hidup-mati, sedih-bahagia, siang-malam, besar-kecil, naik-turun, untung-rugi, sehat-sakit, tua-muda, pria-wanita, ...
Adalah pasangan atau siklus yang mesti kita jalani. Kita tidak bisa menghindari itu karena itulah ketentuan sang Pencipta.
Maka ketika pada rabu sore minggu yang lalu saya diberi tahu bahwa ayah masuk ICU karena stroke, saya pun sangat terkejut, kaget, tidak percaya.
Selama ini Beliau sehat walafiat. Tidak ada keluhan besar yang dirasakan. Tetapi ketika tekanan darahnya diukur baru ketahuan bahwa Beliau mempunyai tekanan darah tinggi.
"Untuk orang seusia Beliau seharusnya tiap bulan rajin mengukur tensi," kata suster di ruang ICU.
"Selama ini Ayah tidak pernah mengukur tensi karena merasa sehat-sehat saja," jawab kami. Sebuah jawaban klasik dan manusiawi.
Saya sebenarnya cukup shock dengan kondisi ayah yang sampai sekarang belum sadar juga, sampai kemudian saya teringat dengan perkataan Bob Sadino di VCD (hadiah dari pak Isdiyanto) tentang siklus hidup yang saya tulis di atas. Barangkali inilah salah satu siklus yang mesti kami jalani...
Ketika perasaan saya masih sukar digambarkan, tiba-tiba saya membaca sebuah berita dari Kompas.com :
"Warga miskin (gakin) bernama Iis Maya (20) meninggal di rumahnya karena tidak memiliki biaya berobat, pada hari Kamis (13/2) sekitar pukul 08.00 WIB, di RT 04/03 Kelurahan Poris Plawad Indah Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. "Korban tidak pernah mengeluh sakit apa sehingga keluarga tidak ada yang tahu dia meninggal," kata Kakak korban, Saodah (30), di Tangerang, Kamis (13/3)......."
Ternyata tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri karunia yang diberikan Allah kepada keluarga kami. Kami masih jauh lebih beruntung...
Mohon doanya bagi Ayah saya....
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar