Selasa, 21 Agustus 2007

Owner, Leader, Manager


Tadi pagi di Smart FM James Gwee menerangkan perihal Owner, Leader, dan Manager. Menurut James ada perbedaan mendasar antara ketiga kategori tersebut. Tetapi seseorang bisa melakoni dua peran sekaligus. Dua peran yang bisa dilakoni seseorang adalah owner dan leader. Nah kalau sampai manager dilakoni juga, wah... kebangetan. Orang tidak akan bisa freedom kalau dia juga memerankan manager sekaligus.

Owner adalah pemilik dana yang menanamkan uangnya pada sebuah usaha. Sebagai pemilik dana maka sangat wajar kalau dia mengharapkan return yang lebih baik dari rate perbankan. Kalau bagi hasilnya sama dengan bank buat apa capek-capek investasi. Lebih baik taruh aja di bank, dia bisa tidur nyenyak tidak memikirkan resiko apa-apa.

Maka kalau ada owner yang cerewet tiap hari selalu menanyakan omset, profit, pertumbuhan usaha adalah sangat wajar karena dia pemilik uang. Sebagai pemilik modal wajar kalau dia mengharapkan bisnisnya cepat-cepat balik modal. Dananya kembali plus keuntungan yang jauh lebih baik dari bunga bank.

Leader adalah orang yang mempunyai visi kemana bisnis ini mau dibawa. Dalam 10 tahun mendatang apa yang harus terjadi dengan perusahaan ini, mau berkembang atau kembang-kempis. Perubahan-perubahan apa yang harus dilakukan di tengah jalan supaya bisnis tidak ketinggalan zaman. Seorang leader haruslah orang yang visioner, mampu melihat lima-sepuluh tahun ke depan.

Adapun manager adalah orang yang memimpin tim, membawa karyawan menuju arah yang sudah digariskan leader. Ibarat tentara manager adalah komandan yang berada di tengah-tengah pasukan. Dia harus membawa pasukan meniti jalan yang sudah digariskan panglima. Manager day-to-day harus selalu berada di lapangan, berada di kantor. Dia harus bisa menerjemahkan visi sang leader. Kalau dalam dunia perfilman, manager adalah sutradara yang harus mampu menerjemahkan skenario yang dibuat penulis naskah menjadi sebuah karya elok nan memikat.

Nah, kita sebagai sebagai owner sering juga merangkap sebagai leader. Maka tidak heran kalau sang owner di tengah jalan mengubah settingan bisnisnya padahal settingan yang sekarang sebenarnya masih sangat available. Dia mengubah karena sebagai leader bisa melihat dalam waktu tidak lama lagi settingan yang sekarang sudah tidak bisa lagi menjawab tantangan pasar.

Yang tidak direkomendasikan adalah kalau tiga peran itu dipegang sekaligus. Kalau sampai owner juga berperan sebagai manager, biasanya pengetahuannya akan mandeg. Dia terlalu sibuk dengan urusan harian sampai-sampai tidak sempat memikirkan apa yang akan terjadi dengan bisnisnya 5 tahun ke depan.

Masalahnya, kalau bisnisnya baru mulai jalan, belum sanggup manggaji manager, apakah harus dipaksakan merekrut manager? Ah, bagi saya sih nggak masalah semua peran dipegang sekaligus asal jangan lama-lama. Kalau sekarang sih saya sudah bukan manager lagi. Lho, berarti saya sudah bisa menggaji manager? maybe, karena yang jadi manager adalah... istri saya. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar